Rabu, 02 Januari 2013

Kepemimpinan - (KONFLIK)


Definisi konflik
1. Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing – masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
2. Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
3. Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi (Muchlas, 1999). Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya dengan stres.



JENIS-JENIS KONFLIK (NAWAWI, 2003)
a)      Konflik Tradisional : Terjadi krn perbedaan kepentingan (interest) antara 2 pihak (pimpinan-karyawan, karyawan-karyawan, antar kelompok karyawan) yg terikat hubungan kerja.
b)      Konflik Perilaku : Terjadi krn pertentangan berdasarkan perbedaan latar belakang (budaya, pendidikan, suku, agama, ras, warna kulit) antar karyawan/anggota organisasi.
Konflik Fungsional, berupa pertentangan yg bersifat persaingan dlm berprestasi shg pimpinan dpt mengelolanya dlm bentuk pemberian motivasi untuk berprestasi dlm bekerja.
Konflik Non Fungsional, berupa pertentangan 2 pihak untuk menghancurkan lawan, pemicunya adalah perilaku seorang anggota organisasi yg tdk disukai anggota lain.
c)      Konflik Interaksi : Terjadi krn interaksi sosial yg tidak harmonis. Salah satu pemicunya adalah rendahnya kecerdasan sosial/emosional (sikap ingin menang sendiri, suka menggurui, sombong, egois, dll).
d)     Konflik dg Serikat Pekerja : Terjadi antar organisasi dg anggota organisasi yg tergabung dlm organisasi serikat pekerja. Pemicunya adalah faktor2 yg bersifat sensitif, ex. Kenaikan upah, PHK, pelanggaran HAM, dll 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar