Senin, 07 Januari 2013

AKP - ANALISIS PENETAPAN AGENDA


ANALISIS  PENETAPAN AGENDA
(ANALISIS TENTANG PROSES KEBIJAKAN)

¡  Bagaimana sebuah problem kebijakan  didifinisikan dan agenda ditetapkan?
¡  Siapa aktor2 yang terlibat dalam proses kebijakan?

1.      AKTOR/ STAKEHOLDER KEBIJAKAN

Aktor kebijakan adalah orang-orang yang terlibat dalam proses kebijakan
Diantaranya: presiden, menteri, birokrat, legislatif (DPR/ DPRD), individu atau kelompok yang ada di masyarakat yang melibatkan dirinya secara aktif dalam proses kebijakan (Hill, 2005)
kesemua aktor  dapat dianalisis untuk mengetahui peranan masing-masing terhadap proses kebijakan.  
 
2.      ANALISIS PERUMUSAN MASALAH

Siapa saja yg pertamakali mendefinisikan problem sosial, dia akan membentuk kerangka  awal dimana persoalan itu akan diperdebatkan (Jones,1971)

ISU (org tidur di jalanan) à PROBLEM (tunawisma) à KEBIJAKAN (perumahan lbh banyak)

Jones (1991) peristiwa-peristiwa yang terjadi  di masyarakat dapat menghasilkan arti yg  berbeda untuk orang-orang yang berbeda meski masalah yang dihadapi sama.

Fakta tidak dapat berbicara sendiri. Fakta  memerlukan penafsir

Bahasa (kata dan konsep) yang kita gunakan untuk mendefinisikan sebuah problem akan menentukan jenis/wilayah dari realitas yang akan kita “pecahkan” dengan sebuah kebijakan

Nilai, keper cayaan, kepentingan dan bias semuanya membentuk persepsi kita tentang realita

Contoh: Babi terbang
Kesehatan: kotorannya ada dimana2 dan berbahaya u kesehatan
Transportasi: berbahaya u keselamatan penerbangan
Ekonomi: Harga babi akan meroket

3.      MEDIA DAN KONSTRUKSI PROBLEM

Media memiliki peran penting dalam mengkonstruksi problem kebijakan

Media massa dapat membentuk konteks untuk merespon kebijakan, mempengaruhi opini publik dan menentukan agenda publik

Media sebagai “bisnis” pabrik berita terlibat dalam penciptaan problem kebijakan dg cara memasukan dan mengesampingkan isu, peristiwa, dan ide

Contoh: Kasus Transformasi Isu Kekerasan pd Anak, dari persoalan privat menjadi persoalan publik, dan agenda kebijakan (Nelson,1984)
  1. Riset Profesional terhadap kekerasan pada anak
  2. Isu diangkat oleh media massa (1960an)
  3. Timbul perhatian public
  4. Media massa mempertahankan perhatian masy pd isu ini
  5. Pembentukan problem social
  6. Respon Kebijakan


4.      OPINI PUBLIK & KEBIJAKAN PUBLIK

Dalam konsep demokrasi :
Opini Publikà Kebijakan publik
Agenda kebijakan ditentukan oleh Opini publik yang berkembang

PROSES PENETAPAN AGENDA
¡  Pendekatan pertama, proses pembentukan kebijakan labih banyak di dorong oleh kekuatan lingkungan  makro dan tidak banyak dipengaruhi aktor politik
¡  Kebijakan dianggap hasil dari sebuah ephiphenomena, maksudnya kebijakan sebagian besar ditentukan oleh keadaan-keadaan makro yang mendasarinya, bukan proses politik
¡  Cobb dan Elder (Parsons, 1999), aktor tidak sekadar memproses input yang masuk ke dalam sistem politik, namun mereka juga terlibat dalam usaha menafsirkan dan merancang kebijakan yang akan dibuat
¡  aktor memiliki potensi dan kekuatan untuk memanipulasi input yang masuk dalam sistem kebijakan
¡  Pandangan kedua, aktor berperan penting  menentukan kebijakan publik (Parsons, 1999).
¡  kebijakan publik adalah hasil kompetisi  ide dan kepentingan para aktor yang ada di arena kebijakan
¡  Setiap aktor dianggap dapat mempengaruhi agenda kebijakan. Sebagai contoh parti politik, mereka dapat mempengaruhi kebijakan sesuai ideologi politik yang dianutinya.
¡  Pendekatan kedua, pendekatan pilihan publik (public choice).  Masyarakat politik dipandang seperti sebuah pasar yang terdiri dari individu-individu yang mementingkan dirinya sendiri dan kemudian bergabung membentuk kelompok-kelompok untuk mendapatkan keuntungan dari kebijakan publik yang akan dibuat oleh pemerintah.
¡  Pegawai publik yang dipilih dianggap akan berupaya mempertahankan kuasa mereka.  mereka berusaha memberikan keuntungan kepada sejumlah besar kepentingan yang mereka yakini dapat membantu mereka untuk mempertahankan kuasa mereka (Grindle dan Thomas, 1991: 24-26).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar