MENGEMBANGKAN ALTERNATIF KEBIJAKAN
1. Metode Status Quo (no-action)
Tidak cukup
dana untuk membuat kebijakan yang baru
Kebijakan
yang ada dianggap sudah dapat mencapai sasaran kebijakan
Kebijakan
status quo mengurangi tindakan&resiko baru
Masalah
yang pelik sehingga tindakan status quo dianggap solusi yang terbaik
2. Metode Survei Cepat
Untuk
mengembangkan alternatif kebijakan, analis bertanya kepada teman atau kelompok
tertentu tentang bagaimana menyelesaikan masalah kebijakan yang ada.
Informasi
yang didapat akan menjadi daftar saran tentang beberapa alternatif yang dapat
diolah oleh analis.
3. Tinjauan Pustaka (literature review)
Buku,
jurnal penelitian adalah sumber pengetahuan teoritik dan kasus dari berbagai
bidang seperti pendidikan, perumahan, kemiskinan dll.
Sumber
tersebut dapat dijadikan bahan untuk mengembangkan alternatif kebijakan.
Contoh: dari litaratur diketahui bahwa untuk mengatasi sektor
informal ada tiga langkah yang dapat dilakukan yaitu edukasi, relokasi, dan
kebijakan structural
4. Perbandingan dengan Pengalaman Dunia Nyata (Comparison
of Real-World Experiences)
Memperoleh
informasi tentang alternatif kebijakan yang telah digunakan oleh pihak lain
apabila setting sosialnya mirip.
Tujuan
utamanya bukan untuk mencari salah satu solusi yang terbaik, tetapi lebih pada
mengetahui bahwa alternatif tersebut adalah mungkin.
Contoh: Pengalaman Asia dan Amerika Latin tahun 1950-1960 bahwa kebijakan
pembangunan yang terpusat tidak dapat menghilangkan kemiskinan dan ketimpangan.
Oleh
karenanya pada dasawarsa berikutnya, banyak negara berkembang mulai mengadopsi
pembangunan yang terdesentralisasi
5. Metode Analogy
Analogi
dapat dilakukan untuk membatu analisis mengembangkan alternatif kebijakan.
6. Curah Pendapat (Brainstorming)
Metode ini
dapat dilakukan melalui pembicaraan dan diskusi yang kreatif guna menghasilkan
serangkaian daftar ide/ gagasan untuk memecahkan masalah.
Derajat
brainstorming bervariasi mulai dari diskusi informal, pertemuan intensif para
staf, para ahli, dan konsultan
MEMBUAT KRITERIA SELEKSI ALTERNATIF
Variabel
yang harus diperhatikan ketika menyusun Kriteria Seleksi
· Kesesuaian
dengan visi dan misi organisasi. Kebijakan/ program dibuat untuk mencapai visi
dan misi organisasi
· Applicable
(dapat diimplementasikan).
Kebijakan/ program dibuat bukan untuk
untuk jargon atau pencitraan politik yang kosong. Ia harus didukung
sumberdaya dan dapat diimplementasikan
·
Mempromosikan
keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat
Aspek lain
yang perlu diperhatikan u menyusun Kriteria
·
Kelayakan
teknis (teknologi, ktersediaan sd)
·
Kemungkinan
ekonomi dan financial
·
Kelayakan
politik
·
Kelayakan
administratif (pelaksana dan penanggungjawab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar