Karakteristik
¡ Pengendalian
yang berorientasi pada persaingan dengan cara pemisahan wewenang antara pihak
yang memberi dana dan yang melaksanakan tugas;
¡ memfokuskan pada
efektifitas, efisiensi dan mutu pelaksanaan tugas;
¡ pemisahan
manajemen strategis (APA?) dari manajemen operasional (BAGAIMANA?);
¡ Dalam pemberian
order dan anggaran umum, pelaksana order, baik swasta maupun pemerintah
diperlakukan sama
¡ Adanya upaya
meningkatkan inovasi yang terarah (sebagai bagian dari order kerja) karena
adanya pendelegasian (bukan hanya desentralisasi) manajemen operasional
Tujuan
¡ merubah
administrasi publik sedemikian rupa sebagai penyedia jasa bagi warga untuk
menghasilkan layanan yang efisien dan efektif (bersifat seperti perusahaan)
dengan tetap berorientasi tidak mencari laba
Pertanyaan kunci Sebelum Memasuki NPM
¡ Hasil atau
tujuan apa saja yang akan dicapai? (TUJUAN)
¡ Kerja apa saja
yang diperlukan untuk bisa memenuhi tujuan ini? (FUNGSI & ORGANISASI)
¡ Siapa yang harus
melaksanakan kerja tersebut? (ORANG)
¡ Berapa banyak
dana pemerintah yang harus digunakan untuk itu? (DANA)
Prasyarat
¡ Terdapat jumlah
pendukung kritis yang cukup yang menghendaki reformasi yang terdiri dari
¡ Dukungan politik
(dari politisi di legislatif)
¡ Dukung dari
administrasi (birokrat)
¡ Masyarakat
(memberikan tekanan yang dibutuhkan terhadap politisi dan administrasi)
Prakondisi
¡ sebelum upaya
penerapan NPM ini bisa direalisasikan perlu diciptakan prakondisi berupa
pendefinisian dan pembatasan tanggung jawab antara unit perencana, unit
pelaksana (politik dan administrasi), dan perangkat sumber daya yang bersifat
desentral.
Batasan tanggung jawab
¡ Tugas unit
perencana (politisi di parlemen pusat atau daerah) menentukan apa yang harus
dihasilkan administrasi/ unit pelaksana (pemerintah, pemda, pemkot).
¡ tugas unit
pelaksana (administrasi) menghitung biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kerja
yang diminta unit perencana
Perangkat-perangkat New Public Management
¡ Manajemen
kontrak
¡ Penyerahan
tanggung jawab di bidang sumber daya
¡ Orientasi pada
hasil kerja (output)
¡ Orientasi pada
warga/pelanggan
¡ Personalia
Manajemen kontrak
¡ Yang dimaksud
dengan manajemen kontrak adalah penyelenggaraan administrasi melalui
kesepakatan-kesepakatan tentang tujuan yang hendak dicapai yang mencakup mulai
dari tujuan yang hendak diraih hingga pengawasan terhadap proses pencapaian
tujuan tersebut.
¡ Landasan
manajemen kontrak adalah kontrak atau perjanjian antara pihak-pihak yang
membuat perjanjian. Yaitu antara
pemerintah (politik) dan pihak pelaksana.
¡ Asas manajemen
kontrak juga bisa diterapkan dalam penyelenggaraan administrasi. Pimpinan
masing-masing bagian harus mendelegasikan tugas kerja kepada karyawan yang
bertanggung jawab. Karyawan ini membuat kerja tertentu dalam divisinya. Selain mendelegasikan
tugas, pimpinan juga berbicara dengan karyawannya tentang hasil kerja, anggaran
dan ruang gerak untuk bertindak.
Kesepakatan dalam kontrak mengandung tiga unsur penting
¡ kuantitas
¡ kualitas (tujuan
kerja)
¡ anggaran yang
dibutuhkan
Yang penting dalam kesepakatan ini adalah bahwa si pemberi order
menjelaskan produk yang diinginkan, tapi tidak menentukan bagaimana proses
kerjanya dilakukan. Ini berarti, bagaimana pihak pelaksana mengerjakan produk
yang diinginkan sang pemberi order adalah urusan mereka sendiri
Penyerahan tanggung jawab di bidang sumber daya
¡ Untuk bisa
bekerja dengan baik dalam melayani masyarakat, administrasi membutuhkan ruang
gerak yang memadai.
¡ Administrasi dan
unit2nya harus diberikan kebebasan untuk menentukan sendiri bagaimana ia
menyelesaikan kerja yang diberikan oleh pihak pemberi order
¡ Administrasi dan
unit2nya harus diserahkan tanggung jawab untuk mengatur penggunaan sumber daya
(dana, organisasi, personalia, perangkat penunjang) sesuai dengan tujuan yang
telah ditentukan
Orientasi pada hasil kerja (output)
¡ Administrasi
hanya dapat dikendalikan secara efisien apabila titik tolak penyelenggaraannya
adalah pada produk kerja
¡ Produk kerja ini
merupakan rangkuman dari setiap aktivitas administrasi yang kemudian dibuat
dalam sebuah katalog produk kerja berdasarkan jumlah, kualitas dan biaya, serta
berdasarkan kelompok sasaran dan permintaan pelanggan (warga).
¡ Jumlah produk
yang dirangkum tidak boleh terlalu rendah, karena akan membuat kemungkinan
pengendalian menjadi hilang, tetapi juga tidak terlalu tinggi karena akan
menimbulkan banjir informasi yang pada gilirannya akan menyulitkan keputusan
strategis.
Controlling
¡ Controlling bisa
diartikan sebagai satu konsep terpadu guna mengendalikan administrasi secara
efisien dan ekonomis – dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
politik.
¡ Untuk bisa
berfungsi, controlling harus menyediakan informasi yang dibutuhkan pada saat
yang tepat yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan yang pihak perencana
maupun administrasi sebagai pelaksana.
¡ Controlling
lebih dari sekedar pengawasan. Ia merupakan upaya menyediakan informasi dengan
tujuan mengendalikan sebuah proses.
Orientasi pada warga/pelanggan
¡ Intisari NPM : ”Segala
sesuatu yang tidak bermanfaat bagi warga adalah pemborosan.” Kalimat ini
mengungkapkan bahwa administrasi
bukanlah tujuan akhir. Administrasi adalah instrumen untuk memberikan layanan kepada rakyat yang memang berhak
mendapatkannya.
Personalia
¡ Personalia
merupakan faktor kunci bagi suksesnya sebuah proses modernisasi.
¡ Modernisasi
administrasi publik hanya akan berhasil apabila potensi sumber daya manusia
dimanfaatkan secara maksimal, atau – jika ada kekurangan di bidang ini –
memperbaiki sumber daya manusianya (human capital).
¡ Dalam proses
modernisasi penting sekali melibatkan karyawan, karena tanpa itu hanya akan dicapai
ketidakpastian dan seringkali sikap penolakan (boikot) yang merintangi
pelaksanaan reformasi.
¡ Perlu ditentukan
sedini mungkin tujuan-tujuan yang jelas untuk menyadarkan makna modernisasi
kepada karyawan dan juga untuk menunjukkan keuntungan apa saja yang mereka
miliki dengan adanya tujuan yang jelas tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar