REFORMASI BIROKRASI
Reformasi : proses upaya
sistematis, terpadu dan komprehensif >> ditujukan u/ merealisasikan tata
kepemerintahan yg baik.
Good Governance (tata
kepemerintahan yg baik) : sistem yg memungkinkan terjadinya mekanisme penyelenggaraan pemerintahan negara yg efektif dan efisien dgn
menjaga sinergi yg konstruktif di antara pemerintah, sektor swasta dan masy
Birokrasi, adalah : orgs yg memiliki jenjang,
setiap jenjang diduduki oleh pejabat yg ditunjuk/diangkat, disertai aturan ttg
kewenangan dan tanggung jawabnya, dan setiap kebijakan yg dibuat hrs diketahui
o/ pemberi mandat. Pemberi mandat
sektor swasta adl pemegang saham, sektor publik adl rakyat
Reformasi
Birokrasi, adalah : upaya pemerintah
meningkatkan kinerja melalui berbagai cara dgn tujuan efektivitas, efisien dan akuntabilitas
Reformasi Birokrasi, berarti :
l Perubahan cara
berpikir (pola pikir, pola sikap, pola tindak)
l Perubahan
penguasa menjadi pelayanan
l Mendahulukan
peranan dari wewenang
l Tidak berpikir
hasil produksi tetapi hasil akhir
l Perubahan
manajemen kinerja
l Pantau
percontohan reformasi biroks, mewujudkan pemerintahan yg bersih, transparan dan
profesional, bebas KKN, melalui :
a. Penataan
Kelembagaan
Struktur orgs
ramping & flat (tdk byk jenjang hierarkis & struktur orgs lebih dominan
pemegang jabatan profesional/fungsional drpd jabatan struktural)
b. Penataan
Ketatalaksanaan
Mekanisme,
sistem dan prosedur sederhana/ringkas, simpel, mudah dan akurat
melalui optimalisasi penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi serta memiliki kantor, sarana dan
prasarana kerja memadai
c. Penataan Sumber
Daya Mnusia Aparatur
agar bersih
sesuai kebutuhan orgs dari segi kuantitas dan kualitas (profesional, kompeten, beretika,
berkinerja tinggi dan sejahtera)
d. Akuntabilitas
Kinerja berkualitas,
efektif, efisien dan kondusif
e. Pelayanan dan
Kualitas Pelayanan
Pelayanan prima (cepat,
tepat, adil, konsisten, transparan dll), memuaskan pelanggan dan mewujudkan
good governance (kepemerintahan yg
baik)
Menurut Sofyan Effendi,
perlu diperhatikan dlm melakukan reformasi sektor publik :
1. Reformasi sector public hrs lbh
diarahkan
kpd peningkatan
kemampuan, profesioanlisme, & netralitas
biroks publik guna mengurangi kekaburan peranan politik antara birokrt dan politisi
2. Intervensi
pemerintah yg terlalu besar dlm kegiatan ekonomi terbukti
mengandung keterbatasan dan menyebabkan inefisiensi besar
3. Kecenderungan
Implementasi Reformasi Birokrasi
a.
Negara tetap mempertahankan akar ideologi birokrasi
Weberian, bertitik tekan pd kekakuan dlm hierarki, status, kontrol dan otoritas. Orientasi pd peraturan yg mengarah kepada sekedar
tercapainya efisiensi.
b.
Adanya kecenderungan mengarahkan birokrasi kpd
panggung birokrasi atau pemerintahan politik, dimana orientasi peraturan/hkm
sbg alat u/ perubahan. Birokrasi lebih
menitikberatkan kpd hasil, teamwork atau fleksibilitas daripada proses dan
prosedur .
c.
Adanya tuntutan birokrasi harus beroriemtasi pasar
adms publik, penekanan kpd
perbedaan kepentingan dan kebutuhan masyarakat
>> Birokrasi harus menekankan fungsinya dalam jalur warganegara sebagai
pelanggan atau berorientasi pelanggan
Perbaikan Birokrasi Publik
Antara lain mengkaji ulang :
1.
Fungsi
pemerintah hanya sbg
pelindung masy yg tdk kuat dlm mekanisme pasar (miskin) dan menyediakan barang
dan jasa yg tidak dapat disediakan dengan mekanisme pasar.
2.
Filosofi
birokrasi public untuk
memperbaiki birokrasi, agar birokrasi memiliki dasar pemikiran sama
3.
Struktur
organisasi
4.
Revisi peraturan
perUUan
5.
Kebijakan sumber
daya aparatur disesuaikan dgn
kebutuhan kompetensi dlm jabatan pd struktur orgs birokrasi publik yg telah
disempurnakan
6.
Manajemen perbaikan birokrasi
Aspek Utama Membangun Birokrasi
1.
Membangun visi
birokrasi
melalui
proses internalisasi/institusionalisasi tingkat nasional sampai kabupaten/kota
2.
Membangun
manusia birokrasi
dibenahi
kualitas kepemimpinan birokrasi
3. Membangun sistem
birokrasi. Tiga aspek strategis yg harus dibenahi : a) Pembenahan struktur;
b) Menetapkan
strategi yg tepat; c) Pembenahan
budaya organisasi
4.
Membangun
lingkungan birokrasi
Visi dan Misi Reformasi Birokrasi
Visi Reformasi :
terwujudnya
pemerintahan yg amanah atau terwujudnya tata kepemerintahan yg baik
Misi Reformasi : mengembalikan cita dan citra
birokrasi pemerintahan sbg abdi negara & abdi masy serta dpt menjadi suri
tauladan & panutan masy dlm menjalani kehidupan sehari2
Tujuan Reformasi Birokrasi
Secara Umum :
mewujudkan
kepemerintahan yg baik didukung o/ penyelenggara negara yg profesional, bebas
KKN dan meningkatkan pelayanan kpd masy shg tercpai pelayanaan prima.
Secara Khusus :
1. Birokrasi bebas >> KKN
2. Birokrasi
efisien >> hemat penggunaan
sbr dy
3. Birokrasi
efektif >> mampu mengemban tanggung jawab
4. Birokrasi
produktif >> mampu mengeluarkan keluaran yg sesuai dgn
tuntutan kebutuhan masy
5. Birokrasi
sejahtera >> digaji sesuai
beban tgs, bobot dan tanggung jwb
Prinsip Reformasi Birokrasi
- Peningkatan
kinerja, pfofesionalisme sbr dy manusia
- Penghematan
sbr dy orgs : 5 M + 1 T (man, money, material, methode, machine, time)
- Bukan
sekedar manaikkan gaji
- Remunerasi
: bersifat nasional akan mengalami perbaikan
- Tunjangan
kinerja : a) diberikan
kpd yg berprestasi ; b) sbg
proyek percontohan ditentukan bbrp unit kerja yg langsung melayani masy
- Mengakhiri
(tolak ukur penilaian hasil reformasi birokrasi): a) perilaku
koruptif ; b) PGPS
(pintar goblok penghasilan sama);
c) 802 (dtg jam 8, pekerjaan kosong,pulang jam 2); d) pengangguran
terselubung
Faktor Sukses Reformasi Birokrasi
- Komitmen
pimpinan >> msh
kental bdy paternalistik
- Kemauan
diri sendiri >> mereformasi
diri sendiri
- Kesepahaman >> persamaan
persepsi
- Konsistensi >> refs
birokrasi dilaksanakan berkelanjutan dan konsisten
Strategi Reformasi Birokrasi
1. Pembaharuan
mind-set (pola pikir) dan culture-set (budaya kerja)
a.
Peningkatan penghasilan dgn prinsip pekerjaan seimbang dgn
imbalan
b.
Pengembangan bdy kerja
c.
Internalisasi dan konsistensi prinsip tata kepemerintahan
yg baik
2. Sistem manajemen
pemerintahan :
a.
Penciptaan pola dasar orgs pemerintah (unit pelaksana pelayanan publik)
b.
Perubahan dr manajemen ketatausahaan kemanajemen SDMA
c.
Simplikasi & otomatisasi tatalaksana, sistem prosedur dan mekanisme pelayanan public
d.
Perbaikan sistem pengelolaan aset milik Negara
e.
Pembaharuan sistem amnajemen keuangan
f.
Perbaikan sistem pengawasan & akuntabilitas aparatur
PENATAAN
KELEMBAGAAN
Melalui
:
1.
Aliansi : mensinergikan seluruh aktor yi pemerintah, dunia usaha dan masy dlm tim solid
2. Menyempurnakan sistem kelembagaan yg efektif, ramping, fleksibel, berdsr
prinsip good governance
3.
Menyempurnakan struktur jabatan negara dan jabatan
negeri
4.
Reposisi jabatan struktural dan fungsional
5.
Restrukturisasi : merubahn struktur yg dipandang tdk
sesuai dgn tuntutan zaman & tdk efektif dlm memajukan orgs
6. Reorientasi : mendefinisikan kembali visi, misi,
peran, strategi, implementasi dan evaluasi kelembagaan pemerintah
7.
Menerapkan strategi orgs, struktur orgs efektif,
efisien, rasional dan proporsional
8.
Menerapkan prinsip orgs a.l: pembagian tugas
9. Refungsionalisasi : tindakan/upaya memfungsikan
kembali sesuatu yg sebelumna tdk/belum berfungsi
>> mengarah pd penajaman profesionalisme orgs dlm mengemban visi
10. Revitalisasi : upaya memberi tambahan energi kpd orgs agar dpt mengoptimalkan
kinerja orgs. >> berkaitan perumusan kembali tugas,kewenangan,anggaran,penambahan/penggantian instrumen pendukung dlm melaksanakan tugas
Harapan
Desain Birokrat Akan Datang
1.
Harus kuat: a) Tidak mudah diintervensi kepentingan public;
b) Mampu
mengadopsi kepentingan publik melalui
pelayanan prima
2.
Kelembagaan : a) Pemisahan jabatan politik & jabatan karier ; b) Birokrasi hrs dipimpin birokrat profesional karier
3.
Sumber daya
manusia harus profesional : a) Sistem rekrutmen
sesuai prosedur; b) Penempatan
jabatan sesuai aturan; c) Remunerasi
memadai
Perhatian
Pelaksanaan Penataan Kelembagaan
- Visi,misi,
strategi organisasi
- Struktur
orgs efektif,efisien,rasional, proporsional
- Pembagian
tugas proporsional
- Mengatur
jabatan struktural dan fungsional
Kerangka Tranformasi Organisasi
RENEW
(MEMPERBAHARUI)
•
Berkaitan perubahan orang & semangat orgs dgn
penginventarisasian individu dgn ketrampilan & sasaran baru >> memungkinkan orgs melalukan regenerasi
•
Yang perlu diperhatikan :
a.
Menciptakan struktur penghargaan : rasa puas
b.
Membangun pembelajaran secara individu : aktualisasi diri
c.
Mengembangkan orgs : rasa kebersamaan
REFRAME
(MENYUSUN KEMBALI)
•
Penggantian konsep orgs ttg apa & bagaimana suatu
hal dapat dicapai
•
Yang perlu diperhatikan :
a.
Pencapaian mobilitas (proses pengumpulan energi) : energi mahal
b.
Menciptakan visi : rasa satu tujuan
c.
Membangun ukuiran : rasa kesepakatan
RESTRUCTURE
(RESTRUKTURISASI)
•
Mepersiapkan orgs agar mencapai tingkat persaingan
hasil kerja
•
Hal ini berhubungan dgn orgs dan persaingan sehat
•
Yang perlu diperhatikan :
a.
Membangun model ekonomi
b.
Membangun prasarana fisik
c.
Merancang kembali pekerjaan : desain ulang
REVITALIZE
(REVITALISASI)
•
Membangkitkan kembali tenaga untuk pertumbuhan orgs yg
berkaitan dgn lingkungan melalui proses yg lebih menantang
•
Yang perlu diperhatikan :
a.
Mencapai fokus pasar : perasaan
b.
Menginvestarisasi bisnis baru : sistem reproduksi
c.
Merubah aturan melalui teknologi informasi
PENATAAN
KETATALAKSANAAN
- Tata = aturan,
susunan, cara, sistem
- Laksana = sifat,
perilaku, perbuatan
- Tata
laksana = cara mengurus (menjalankan,
melaksanakan) aktivitas usaha
instansi/perusahaan
- Keberhasilan
Sistem Tatalaksana Memerlukan Koordinasi : waktu; ruang; interinstitusional; fungsional; structural; perencanaan; masukan
umpan balik.
Perhatian
Penataan Ketatalaksanaan
- Mekanisme/sistem
kerja internal
- Prosedur
kerja
- Hubungan
kerja eksternal
- Perencanaan,pelaksanaan,pemantauan,
evaluasi dan pengendalian
- Pengelolaan
sarana dan prasarana kerja
- Otomatisasi
administrasi perkantoran
- Pemantauan
teknologi informasi (E-gov)
- Pengelolaan
kearsipan yang handal
Tujuan Pendayagunaan
Ketatalaksanaan
- Mewujudkan
tata laksana yg ringkas/simpel, efektif, efisien dan transparan
- Memberi
pelayanan prima dan pemberdayaan masyarakat
KEBIJAKAN KETATALAKSANAAN
- Diarahkan
pd perubahan sistem manajemen dgn konsep manajemen modern agar cepat,
akurat, pendek jaraknya
- Pemanfaatan
teknologi modern di lingkungan instansi pemerintah
Kegiatan Pokok Ketatalaksanaan
- Menyempurnakan
sistem dan prosedur kerja efektif,ramping, fleksibel berdasar prinsip
kepemerintahan yg baik
- Menyempurnakan
SAN u/ menjaga keutuhan NKRI dan mempercepat proses desentralisasi
- Menyempurnakan
tatalaksana dan hub kerja antar lembaga di pusat dan antar pemerintah
pusat, provinsi dan kabupaten/kota
- Menciptakan
sistem administrasi pendukung dan kearsipan yg efektif dan efisien
Strategi
Pendayagunaan Ketatalaksanaan
- Pemangkasan
dan eliminasi mekanisme sistem kerja, prosedur dan mekanisme yg memberi
peluang terjadinya praktek KKN
- Deregulasi
dan debirokratisasi sistem administrasi pemerintahan
- Perumusan
Standar Operating Procedures (SOP) adms pemerintahan
- Penyusunan
hub kerja eksternal/tata hub kewenabgan antar lembaga, antar pemerintah
pusat dan daerah serta antar daerah
- Optimalisasi
pemanfaatan teknologi infs (E-Gov) dlm rangka modernisasi adms dan
manajemen pemerintahan
- Penataan
pengelolaan arsip secara bik dan benar
- Otomatisasi
adms perkantoran
- Proses
pengadaan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pengendalian
- Pengelolaan
sarana dan prasarana kerja sesuai ketentuan yg berlaku
- Implementasi
akuntabilitas, tranparansi, dll
- Merubah
paradigma manajemen UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pemerintah dr manajemen
birokratik ke manajemen wirausaha
- Kriteria
Pemiliohan Prioritas Program Pendayagunaan Ketatalaksanaan :
1.
Prosedur panjang, berbelit dan bertele-tele
2.
Rawan/memberi peluang KKN dan percaloan
3.
Mengganggu/menghambat kelancaran produksi dan arus barang/jasa pemerintah
4.
Mengganggu kelancaran penerimaan dan pengeluaran anggaran Negara
5.
Menghambat kelancaran proses kerja aparatur/mengakibatkan ekonomi biaya tinggi
6.
memboroskan sumber daya dan waktu
Penataan
Sumber Daya Aparatur
Penataan SDA dilaksanakan
dgn memperhatikan :
1.
Penerapan sistem merit dlm manajemen kepegawaian
2. Sistek diklat yg
efektif
3. Standar dan
peningkatan kinerja
4. Pola karier
jelas dan terencana
5. Standar
kompetensi jabatan
6. Klasifikasi
jabatan
7. Tugas,fungsi dan
beban tugas proporsional
8. Rekrutmen sesuai
prosedur
9. Penempatan
pegawai sesuai keahlian
10. Renumerasi
memadai
11. Perbaikan sistem
informasi manajemen kepegawaian
Tujuan
Pembinaan PNS
Adalah
: Menciptakan
aparatur negara profesional, netral dari kegiatan dan pengaruh politik,
bermoral tinggi, berwawasan global, mendukung persatuan dan kesatuan bangsa,
serta memiliki tingkat kesejahteraan material dan spiritual
Inti
Penataan Sumber Daya Aparatur
- Peneraoan
sistem merit dalam manajemen kepagawaian
- Perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi sistem, pendidikan dan latihan yg efektif
- Standarisasi
dan peningkatan kinerja
- Pola karier
yg jelas dan terencana
Penilaian Kinerja dan
Instrumen Pengukuran Kinerja
Penilaian
Kinerja, adalah : salah satu tahapan penting
dlm siklus pengembangan sumber daya mabusia, baik di sektor publik maupun di
sektor swasta
Sistem Penilaian Kinerja
Berlandaskan :
1.
Keadilan
2. Transparan
3. Independensi
4. Pemberdayaan
5. Non diskriminasi
6.
Semangat berkompetisi
Instrumen
Pengukuran Kinerja
Adalah
: Alat yg dipakai
untuk mengukur kinerja individu seorang pegawai yg meliputi : a) Prestasi kerja;
b) Keahlian; c) Perilaku;
d) Kepemimpinan
a.
Prestasi kerja : hasil kerja pegawai dalam
menjalankan tugas, secara kualitas dan kuantitas kerja
b.
Keahlian : tingkat kemampuan teknis yg
dimiliki pegawai dlm menjalankan tugas yg dibebankan kepadanya, berupa
kerjasama, komunikasi, inisiatif, dll
c.
Perilaku : sikap dan tingkah laku
pegawai yg melekat pd dirinya dan dibawa dlm melaksanakan tugas-tugasnya. Perilaku mencakup
kejujuran,tanggung jawab, dan disiplin
d.
Kepemimpinan : merupakan aspek kemampuan
manajerial dan seni dalam memberi pengaruh kepada orang lain untuk
mengkoordinasikan pekerjaan secara tepat dan cepat, termasuk pengambilan
keputusan dan penentuan prioritas
Indikator yang Digunakan
Mengukur Kinerja Birokrasi Publik
- Produktivitas : umumnya
dipahami sbg rasio antara input dgn output, kemudian berkembang dgn
memasukkan seberapa besar pelayanan publik itu memiliki hasil yg
diharapkan.
- Kualitas layanan : kepuasan
masyarakat terhadap layanan
- Responsivitas : kemampuan
orgs u/ mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas
pelayanan dan mengembangkan program pelayanan publik sesuai dgn kebutuhan
dan aspirasi masyarakat
- Responsibilitas : menjelaskan
apakah pelaksanaan kegiatan orgs publik dilakukan sesuai dgn prinsip2 adms
yg benar /sesuai kebj orgs. Responsibilitas
pd suatu ketika berbenturan dgn responsivitas
- Akuntabilitas : menunjuk pd
seberapa bsr kebj dan kegt orgs publik konsisten dgn kehendak masy banyak
AKUNTABILITAS
Adalah
: kewajiban
individu atau penguasa yg dipercayakan u/ mengelola sumber daya publik dan ybs
dgnnya u/ dpt menjawab hal yg menyangkut pertanggungjawaban fiskal, manajerian
dan program (deklarasi Tokyo)
Dalam
penyelenggaraan pelayanan publik adalah : suatu ukuran yg menunjukkan seberapa besar tingkat
kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dgn ukuran nilai2 atau norma eksternal yg
ada di masy
Nilai & norma pelayanan
yg berkembang dlm masy meliputi :
1.
trasnparan pelayanan
2. prinsip keadilan
3. jaminan
penegakan hukum
4. hak asasi
manusia
5.
orientasi pelayanan yg dikembnagkan thd masy pengguna jasa
Pengertian
Lebih Luas, akuntabilitas pelayanan publik adalah : pertanggungjawaban pegawai pemerintah kepada publik yg
menjadi konsumen pelayanannya
Menurut Carino :
Akuntabilitas,
mrpk evolusi kegiatan yg dilaksanakan o/ seorang petugas baik masih beradapd
jalur otoritasnya atau sudah berada jauh diluar tanggung jawab dan
kewenangannya
Jenis
Akuntabilitas
1.
Akuntabilitas internal seseorang/akuntabilitas
spiritual yi : pertanggungjawaban
orang kepada Tuhannya, meliputi pertanggungjawaban mengenai segala sesuatu yg
dijalankan
2.
Akuntabilitas eksternal seseorang yi : akuntabilitas seseorg kpd
lingkungannya (formal maupoun lingkungan masy)
Faktor Penyebab
Akuntabilitas Tidan Berlangsung di Suatu Negara :
1.
Tingkat pemahaman rendah
2. Gaji rendah
3. Dekandensi moral
4. Manajemen “semau
gue”
5. Hambatan budaya
6. Monopoli
7. Buruknya sistem
akuntansi
8. Kekakuan
birokrasi
9. Kurangnya
kemampuan penerapan akuntabikitas
10. Konflik hubungan
kelembagaan
11. Rendahnya
kualitas sumber daya manusia
12. Ketertinggalan
teknologi
13. Mental jajahan
14. Lemahnya aturan hokum
15. Lingkungan
kurang kondusif
Ciri Akuntabilitas yang Efektif
- Akuntabilitas
hrs utuh dan menyeluruh
- Mencakup
aspek menyeluruh mengenai aspek integritas keuangan, ekonomis dan
efisiensi, efektivitas dan prosedur
- Akuntabilitas
merupakan bagian dr sistem manajemen u/ menilai kinerja individu maupun
unit orgs
- Akuntabilitas
harus dibangun berdasarkan sistem informasi yg handal u/ menjamin
keabsahan, akurasi, obyektivitas dan ketepatan waktu penyampaian informasi
- Adanya
penilaian yg obyektif dan independen thd akuntabilitas instansi
- Adanya
tindak lanjut terhadap laporan penilaian atas akuntabilitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar