A. Definisi
Sikap
Sikap adalah
evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain, obyek
atau isue. (Petty, cocopio, 1986 dalam Azwar S., 2000 : 6).
Sikap adalah merupakan
reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau
objek (Soekidjo Notoatmojo, 1997 : 130).
Sikap adalah
pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak
sesuai sikap objek tadi (Heri Purwanto, 1998 : 62).
B. Komponen
Sikap (
Azwar S., 2000 : 23):
1.
Komponen
kognitif
Merupakan
representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen kognitif
berisi kepercayaan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu dapat
disamakan penanganan (opini) terutama apabila menyangkut masalah isu atau
problem yang kontroversial.
2.
Komponen afektif
Merupakan
perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya
berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling
bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap
seseorang komponen afektif disamakan dengan perasaan yang dimiliki seseorang
terhadap sesuatu.
3.
Komponen konatif
Merupakan aspek
kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh
seseorang. Dan berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak / bereaksi
terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu. Dan berkaitan dengan objek yang
dihadapinya adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap seseorang adalah
dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku.
C. Tingkatan
Sikap (Soekidjo
Notoatmojo,1996 :132):
1.
Menerima
(receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).
2.
Merespon
(responding)
Memberikan
jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan
adalah suatu indikasi sikap karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan
atau mengerjakan tugas yang diberikan. Lepas pekerjaan itu benar atau salah
adalah berarti orang itu menerima ide tersebut.
3.
Menghargai
(valuing)
Mengajak
orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap
suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga, misalnya seorang
mengajak ibu yang lain (tetangga, saudaranya, dsb) untuk menimbang anaknya ke
posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah suatu bukti bahwa si ibu telah
mempunyai sikap positif terhadap gizi anak.
4.
Bertanggung
jawab (responsible)
Bertanggung
jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah
mempunyai sikap yang paling tinggi. Misalnya seorang ibu mau menjadi akseptor
KB, meskipun mendapatkan tantangan dari mertua atau orang tuanya sendiri.
D.
Ciri – Ciri Sikap (Heri Purwanto,
1998 : 63):
1.
Sikap bukan
dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan
itu dalam hubungan dengan obyeknya. Sifat ini membedakannnya dengan sifat
motif-motif biogenis seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat.
2.
Sikap dapat
berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah pada
orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang
mempermudah sikap pada orang itu.
3.
Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa
mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain, sikap itu
terbentuk, dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek
tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
4.
Objek sikap itu
merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal
tersebut.
5.
Sikap mempunyai
segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap
dan kecakapan-kecakapan atau pengetahuanpengetahuan yang dimiliki orang.
E.
Tipe Sikap
Ada 3 (tiga) tipikal sikap seseorang, antara lain (Ardana, 2009: 22) :
1. Kepuasan kerja, seseorang yang mempunyai tingkat kepuasan kerja yang tinggi akan cenderung menunjukkan sikap positif terhadap pekerjaan, demikian sebaliknya.
2. Keterlibatan kerja, sampai sejauh mana seseorang memihak pada pekerjaannya, berpartisipasi aktif didalamnya serta menanggapi kinerjanya sangat penting bagi organisasi.
3. Komitmen pada organisasi, sampai tingkat mana seseorang pegawai memihak pada organisasinya dan bertekad setia didalamnya.
1. Kepuasan kerja, seseorang yang mempunyai tingkat kepuasan kerja yang tinggi akan cenderung menunjukkan sikap positif terhadap pekerjaan, demikian sebaliknya.
2. Keterlibatan kerja, sampai sejauh mana seseorang memihak pada pekerjaannya, berpartisipasi aktif didalamnya serta menanggapi kinerjanya sangat penting bagi organisasi.
3. Komitmen pada organisasi, sampai tingkat mana seseorang pegawai memihak pada organisasinya dan bertekad setia didalamnya.
F.
Fungsi-Fungsi Sikap
1. menyesuaikan atau pemanfaatan (adjustment or
utilization)
2. pertahanan ego (ego-defensive)
3. pernyataan nilai (value expression)
4. pengetahuan (knowledge)
G.
Cara Pengukuran Sikap
Pengukuran sikap dapat
dilakukan dengan menilai pernyataan sikap seseorang. Pernyataan sikap adalah
rangkaian kalimat yang mengatakan sesuatu mengenai obyek sikap yang hendak
diungkap.
Pernyataan sikap
mungkin berisi atau mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap, yaitu
kalimatnya bersifat mendukung atau memihak pada obyek sikap. Pernyataan ini
disebut dengan pernyataan yang favourable. Sebaliknya pernyataan
sikap mungkin pula berisi hal-hal negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak
mendukung maupun kontra terhadap obyek sikap.
Pernyataan seperti ini
disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel. Suatu skala sikap sedapat
mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan
tidak favorable dalam jumlah yang seimbang. Dengan demikian
pernyataan yang disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang
seolah-olah isi skala memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap
(Azwar, 2005). Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak
langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat/ pernyataan
responden terhadap suatu obyek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan
pernyataan-pernyataan hipotesis kemudian
ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner (Notoatmodjo, 2003).
H. Pembentukan Sikap
Proses pembentukan
sikap berlangsung secara bertahap, dimulai dari proses belajar. Proses belajar
ini dapat terjadi karena pengalaman-pengalaman pribadi seseorang dengan objek
tertentu, seperti orang, benda atau peristiwa,dengan cara menghubungkan objek tersebut
dengan pengalaman-pengalaman lain dimana seseorang telah memiliki sikap
tertentu terhadap pengalaman itu atau melalui proses belajar sosial dengan
orang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah
(Azwar:1995,30):
1.
Pengalaman
Pribadi Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan
mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi
salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk dapat mempunyai tanggapan dan
penghayatan, seseorang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan obyek
psikologis yang akan membentuk sikap positif dan sikap negatif. Pembentukan
tanggapan terhadap obyek merupakan proses kompleks dalam diri individu yang
melibatkan individu yang bersangkutan, situasi di mana tanggapan itu terbentuk,
dan ciri-ciri obyektif yang dimiliki oleh stimulus. Untuk dapat menjadi dasar
pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat.
Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi
tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. Dalam situasi
yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan
lebih lama berbekas.
2.
Pengaruh
Orang Lain Yang Dianggap Penting Orang lain di sekitar kita merupakan salah
satu di antara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang
yang kita anggap penting akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita
terhadap sesuatu. Orang-orang yang biasanya dianggap penting bagi individu
adalah orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman
dekat, guru, teman kerja, istri atau suami, dan lain-lain.
3.
Pengaruh
Kebudayaan Kebudayaan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita
terutama kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan. Kebudayaan telah menanamkan
garis pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai
sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan pula-lah yang memberi corak
pengalaman-pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok
masyarakatnya. Hanya kepribadian individu yang telah mapan dan kuatlah yang
dapat memudarkan dominansi kebudayaan dalam pembentukan sikap individual.
4. Berbagai bentuk media massa seperti televisi,
radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan
opini dan kepercayaan orang. Sebagai tugas pokoknya dalam menyampaikan
informasi, media massa membawa pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat
mengarahkan opini seseorang. Informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan
landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.
Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut, bila cukup kuat, akan
memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah sikap.
Walaupun pengaruh media massa tidak sebesar pengaruh interaksi individual
secara langsung, namun dalam proses pembentukan dan perubahan sikap, peranan
media massa tidak kecil artinya.
5. Lembaga Pendidikan Dan Lembaga Agama Kedua
lembaga di atas, mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya
meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman
akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh
dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan pusat keagamaan serta ajarannya.
Karena konsep moral dan ajaran agama sangat membentuk sistem kepercayaan maka
tidak mengherankan kalau konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap
individu terhadap sesuatu hal.
6.
Pengaruh Faktor Emosional Terkadang suatu bentuk sikap
merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai penyaluran
frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap ini dapat
merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang.
Akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang dapat bertahan lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar