Rabu, 24 Oktober 2012

Adper 2


PROSEDUR ADMINISTRASI PERKANTORAN
ADALAH : Urutan langkah-langkah (pelaksanaan pekerjaan) pelaksanaan pekerjaan yang berhub. dg apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, dimana melakukannya dan siapa yang melakukannya.

PENTINGNYA PROSEDUR PERKANTORAN
a.       Arus pekerjaan yang ada dalam sebuah kantor bisa lebih lancar.
b.      Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan (khususnya tentang siapa dan apa yang dilakukan) lebih mudah dilakukan.
c.       Program penghematan lebih mudah direalisasikan, utamanya penghematan terhadap biaya tetap dan biaya variabel.
d.      Koordinasi antar bagian yang berlainan menjadi lebih mudah.
e.       Memudahkan proses pelatihan terhadap pegawai baru.

TUJUAN PROSEDUR PERKANTORAN
Mengurangi biaya pekerjaan kantor tanpa merugikan efektivitas pekerjaan disamping membantu manajemen mencapai tujuannya

PRINSIP PROSEDUR PERKANTORAN
  1. Prosedur perkantoran harus sederhana, sehingga mengurangi beban pengawasan.
  2. Spesialisasi harus dipergunakan sebaik-baiknya.
  3. Pencegahan penulisan, gerakan dan usaha yang tidak perlu.
  4. Berusaha mendapatkan arus pekerjaan yang sebaik-baiknya.
  5. Mencegah duplikasi pekerjaan (khususnya dengan formulir-formulir).
  6. Harus ada pengecualian yang seminimum-minimumnya terhadap peraturan.
  7. Mencegah adanya pekerjaan yang tidak perlu.
  8. Prosedur harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi yang berubah.
  9. Pembagian tugas yang tepat.
  10. Prosedur (sistem) perkantoran harus memberikan pengawasan yang terus menerus atas pekerjaan yang dilakukan.
  11. Penggunaan mesin-mesin kantor yang sebaik-baiknya.
  12. Penggunaan urutan pelaksanaan pekerjaan yang sebaik-baiknya.
  13. Tiap pekerjaan yang diselesaikan harus memajukan pekerjaan dengan memerhatikan tujuan.
  14. Pekerjaan tata usaha harus diselenggarkan sampai yang minimum.
  15. Menggunakan “prinsip pengecualian” dengan sebaik-baiknya (Moekijat, 2002).

METODE PENULISAN PROSEDUR PERKANTORAN
1.      M. Deskriptif: Deskriptif merupakan metode penyusunan prosedur kerja yang diuraikan secara tertulis. Organisasi/intansi/kantor yang menggunakan metode ini biasanya prosedur kantornya masih sederhana, tidak berbelit-belit serta tingkat kompleksitas kerjanya masih rendah.
Bentuk prosedur ini merupakan bentuk yang paling sederhana sehingga tidak memerlukan bantuan simbol-simbol khusus untuk menguraikan urutan proses pekerjaan yang akan disusun dalam suatu prosedur kerja.
2.      M. Chart: Chart merupakan metode penyusunan prosedur kerja yang disusun pada organisasi/instansi/perusahaan dengan tingkat kompleksitas pekerjaan yang lebih tinggi dan rumit.
Untuk memudahkan setiap orang dalam memahami prosedur kerja yang rumit dan komplek ini maka prosedur kerja disusun dalam bentuk chart yang dapat berupa gambar atau simbol-simbol atau bahkan dalam bentuk diagram.

TATA RUANG KANTOR
a.       Penyusunan alat-alat kantor pd letak yang tepat serta pengaturan tempat kerja yang menimbulkan kepusan bekerja bagi para pegawai
b.      Penentuan mengenai kebutuhan ruang & penggunaan scr terperinci dr ruang ini u/ menciptkan susunan yang praktis dr faktor fisik yang dianggap perlu bg pelaksanaan kerja perkantoran dgn biaya yang layak

TUJUAN TATA RUANG KANTOR
1. Pekerjaan di kantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak yang sependek mungkin.
2. Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secara lancar.
3. Segenap ruang digunakan secara efisien untuk keperluan pekerjaan.
4. Kesehatan dan kepuasan kerja para pegawai dapat terpelihara.
5. Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara memuaskan.
6. Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan yang baik tentang organisasi tersebut.
7. Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah diubah-ubah sewaktu-waktu diperlukan (Gie , 1992).

BENTUK TATA RUANG KANTOR
a.       Tata Ruang Terbuka
-          Ruang pimpinan & para pegawainya berada dalam satu ruangan terbuka tanpa adanya sekat pemisah.
-          Keuntungan: 1. Memungkinkan terciptanya pengawasan pegawai secara efektif.; 2. Penataan  ruang mudah dan prkatis untuk dilakukan; 3. Hubungan antar pegawai serta pimpinan dapat terjalin lebih erat sehingga memudahkan untuk membangun kerja sama; 4. Penggunaan ruangan dapat dilakukan secara efektif dan efisien; 5. Biaya pengadaan peralatan kantor dapat diminimalisir.
-          Kelemahan: 1. Tingkat kebisingan cukup tinggi karena sekelompok orang berada dalam satu ruangan yang sama; 2. Terpicunya tingkat depresi pegawai karena muncul perasaan adanya pengawasan secara kontinyu; 3. Berkurangnya tingkat privasi dan kerahasiaan kerja; 4. Menurunnya wibawa pimpinan (khususnya bagi tamu) karena batas antara pimpinan dan bawahan kurang menonjol.

b.      Tata Ruang Tertutup/Terpisah
-          Susunan tata ruang ini dibagi dalam kamar-kamar/ruangan terpisah. Kamar/ruangan ini pada umumnya dipisahkan berdasarkan pelaksanaan fungsi tiap-tiap seksi/bagian.
-          Keuntungan: Tingkat privasi dan kerahasiaan terjaga; Wibawa pimpinan terasa cukup tinggi; Konsentrasi kerja masing-masing pegawai terjamin
-          Kelemahan : Tingginya biaya pemeliharaan gedung; Perubahan setting tata ruang cukup sulit untuk dilakukan; Hubungan kekeluargaan antar bagian/seksi atau bahkan antar pegawai cukup sulit dikembangan; Biaya pengadaan peralatan kantor meningkat.
c.       Tata Ruang Gabungan
Kombinasi antara tata ruang terbuka dan tertutup. Untuk tetap menjaga wibawa pimpinan maka dibuatlah satu ruang kerja untuk seorang pimpinan. Adapun para pegawai ditempatkan dalam satu ruang kerja shg sistem pengawasan lebih mudah untuk dilakukan.

FAKTOR YG MEMENGARUHI TATA RUANG KANTOR: Cahaya, warna, suara, udara

FUNGSI INFORMASI
1.      Menambah pengetahuan
2.      Mengurangi ketidakpastian
3.      Mengurangi resiko kegagalan
4.      Mengurangi variasi yang tidak diperlukan
5.      Memberi standar, aturan, ukuran dan keputusan yang akan diambil

KRITERIA INFORMASI YANG BAIK (PARKER,1989)
1.      Ketersediaan (availability)
2.      Mudah dipahami (comprehensibility)
3.      Relevan
4.      Bermanfaat
5.      Tepat waktunya
6.      Keandalan (reliability)
7.      Akurat
8.      Konsisten

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
a.       SIM adalah sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi (Kumorotomo dan Margono, 2001)
b.      SIM dapat didefinisikan sebagai kumpulan subsistem yang saling berhubungan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sabagai dasar pengambilan keputusan

TUJUAN UMUM SIM
a.       Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
b.      Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
c.       Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

INVENTARISASI BARANG
Kegiatan & usaha untuk memeroleh data mengenai barang-barang perlengkapan yang dimiliki/dikuasai/diurus baik sbg hsl ush pembuatan sendiri,  pembelian, hadiah maupun hibah

TATA CARA PENCATATAN INVENTARISASI
a.       Buku Induk Barang Inventaris
Dipakai untuk mencatat semua barang inventaris tak habis pakai menurut tanggal penerimaannya
b.      Buku Golongan Barang Inventaris
Buku pembantu tempat mencatat barang inventaris menurut golongan barang yang telah ditentukan; Data buku golongan barang inventaris diambil dr buku induk barang inventaris ; Tiap golongan brg dicatat dlm satu buku tersendiri
c.       Buku Catatan Barang Non Inventaris
Buku yang dipakai untuk mencatat barang-barang yang habis pakai
d.      Laporan Periodik
Laporan berisi tentang keterangan penerimaan, pengeluaran dan persediaan yang ada sampai dengan akhir jangka waktu tertentu (pertriwulan, pertahun)

PENGHAPUSAN BARANG
a.       Kegiatan menghapuskan barang milik perusahaan dari daftar inventaris
b.      Penghapusan brg krn penetapan pemerintah meliputi penjualan & penghapusan kendaraan bermotor perorangan dinas milik Negara à mobil, sepeda motor

FUNGSI PENGHAPUSAN BARANG
a.       Mencegah/ membatasi kerugian/ pemborosan biaya
b.      Meringankan kerja pelaksana inventaris
c.       Membebaskan ruangan dari penumpukan barang yang tidak berguna

JENIS BARANG YG DIHAPUSBUKUKAN
a.       Brg dlm keadaan rusak berat dan tdk dpt diperbaiki
b.      Brg yang tdk sesuai lg dgn kebutuhan organisasi
c.       Brg yang musnah akibat bencana alam
d.      Brg yang hilang karena dicuri
e.       Brg yang hilang krn terbakar
f.       Kelebihan stok brg  yang tdk tahan lama
g.      Brg yang biaya pemeliharaan lbh bsr drpd manfaat

FUNGSI KOMUNIKASI
Kontrol, Motivasi, Emosi, Informasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar