MANUSIA
--} ORGANISASI :
MANUSIA --} interaksi dgn lingkungan --} komunikasi
--} saling pengertian --} saling menguntungkan --} manusia masuk organisasi
Organisasi
--} Public Relation:
ORGANISASI
--} Tantangan:
Hancur
Berhasil
Agar berhasil : (4 Prinsip P.R)
1.
Pengertian
Umum
2.
Kepercayan
Umum
3.
Bantuan
Umum
4.
Kerjasama
Umum
PUREL --} KOMUNIKASI :
ORGANISASI :
--} PEMIMPIN
--} MENGAMBIL
KEPUTUSAN --} KOMUNIKASI
Konsep Inti
Public Relation :
Intinya adalah
bagaimana Individu dalam organisasi (Pimpinan/Anggota Organisasi) menyelamatkan
dan menggembangkan organisasi melalui suatu cara yaitu komunikasi.
SISTEM
KOMUNIKASI
Sistem Komunikasi Organisasi:
Komunikasi dipakai sbg sarana memelihara hubungan
dengan karyawan.
Komunikasi merupakan alat dengan mana kehidupan
organisasi disampaiakan.
Rumor/desas-desus merupakan bentuk komunikasi informal
yg terjadi dlm organisasi.
Getuk tular merupakan komunikasi informal yang
efektif.
KOMUNIKASI
Merupakan upaya penyampaian informasi dari komunikator
kepada komunikan degan maksud komunikan mau mengikuti keinginan komunikator.
SIFAT KOMUNIKASI:
A. Kom. Represif/koersive.
B. Kom. Persuasif:
1. Kemampuan Kom. Persuasif Individu (Human. Rel)
2. Kemampuan Kom. Persuasif Organisasi (Pu-Rel).
(dgn menerapkan 4 prinsip
P.R)
Macam Komunikasi
:
A. Dari segi Lambang :
1. Komunikasi Verbal
2. Komunikasi Non-verbal/lambang,gestur,cara pakaian.
B. Dari segi Arusnya :
1. Komunikasi ke atas
2. Komunikasi kebawah.
3. Komunikasi lateral.
4. Komunikasi keluar / masyarakat.
C. Dari segi bentuknya :
1. Lisan
2. Tulisan
HAMBATAN KOMUNIKASI :
1. Komunikator tidak menguasai tema.
2. kemempuan komunikator diragukan.
3. Komunikator mendominasi komunikasi.
4. Pilihan media yang tidak sesuai.
5. Isi pesan tidak diminati oleh penerima pesan.
6. Penggunaan bahasa.
7. Kemempuan komunikan dalam memahami pesan.
8. Kondisi komunikan saat menerima pesan.
9. Kedwiartian makna.
Aspek komunikasi efektif :
Kejelasan : penggunaan bahasa dan intonasi.
Ketepatan : bahasa yang dipakai harus benar.
Konteks : sesuai dgn keadaan komunikasi tersebut
terjadi.
Alur : keruntunan alur bahasa.
Budaya : berkaitan dengan tata krama dan etika.
Teknik mendengar scr efektif :
Hearing :pay attention what is being said.
Understanding
Remembering.
Responding.
Evaluating.
Interpreting.
Proses
Komunikasi
Kondisi keberhasilan komunikasi:
Komunikasi akan berhasil bila messagenya sesuai
dengan “frame of reference” antara pihak.
Message dirancang untuk menarik perhatian sasaran.
Message harus menggunakan lambang-lambang yang
dipahami bersama.
Message harus menumbuhkan kebutuhan pribadi komunikan.
Message harus menyarankan solusi bgmn kebutuhan tadi
terpenuhi. (Willbur Schramm)
HAMBATAN DALAM BERKOMUNIKASI
Hambatan Individual
·
Kesalahpahaman dalam memahami pesan
·
Kredibilitas Individu
·
Keterbatasan dalam berkomunikasi
·
Kemampuan Mendengarkan yang rendah
·
Penilaian awal terhadap subjek tertentu
Hambatan
Organisasional
·
Semantik
·
Perbedaan Tingkatan Manajemen
·
Perbedaan Tingkatan Manajemen
·
Persepsi yang berbeda antar bagian
·
Kelebihan Beban Kerja
·
Hambatan-hambatan lain
UPAYA DALAM
MENGATASI HAMBATAN DALAM BERKOMUNIKASI
Upaya Yang
Bersifat Individual
·
Peningkatan kemampuan mendengarkan
·
Dorongan untuk berkomunikasi dua arah
·
Peningkatan kesadaran dan kemampuan dalam
·
Memahami pesan dan informasi
·
Pemeliharaan Kredibilitas Individu
·
Peningkatan pemahaman terhadap orang lain
Upaya Yang
Bersifat Organisasional
·
Tindak lanjut dari setiap komunikasi
·
Yang dilakukan
·
Pengaturan pola komunikasi yang semestinya
·
Dilakukan dalam organisasi
·
Peningkatan kesadaran dan penggunaan
·
Berbagai media dalam berkomunikasi
Kaitan
antara Jarak Fisik dengan Frekuensi Komunikasi
Pola
Komunikasi dalam Stuktur Organisasi
Bentuk Komunikasi Grapevine
GOSIP Satu orang berkomunikasi kepada banyak orang
CLUSTER
Banyak orang
berkomunikasi secara terbatas
Komunikasi Massa
Bentuk
komunikasi massa :
1. Media Auditif }}} Radio, Tape, Demonstrasi dan Pertemuan.
2. Media visual (cetak/tulis)
}}} Pers (DD Hal
99), Leaflets, Foto, Grafik, Spanduk,Reklame, Iklan
3. Audio Visual }}} TV, Film,
PUBLIC
RELATION
·
PUBLIC
≠ SOCIETY adalah orang/kelompok yang menaruh
minat dan
perhatian pada bidang yang sama.
A.Internal
Public
B. External Public
·
RELATION
: Two Way Communication
DEFINISI PUBLIC RELATION
“ Adalah
kegiatan berencana untuk menciptakan dan membina serta memelihara komunikasi /
hubungan yang baik dengan public.”
“Technique
of Communication”.
“State of
Being”, merupakan
wadah/unit kerja.
LATAR BELAKANG ADANYA P.R :
1. Adanya kekuatan di masy. Yg berupa
pendapat umum (opini).
2. Adanya kepercayaan bhw masy mau
membantu.
3. Adanya tanggung jawab lembaga untuk
bekerja sebaik-baiknya.
4. Pemeliharaan dan pemenuhan kepentingan masy. Adalah
tanggung jawab masysrakat dan lembaga.
Teori Organisasi-HUMAS
1. Teori Klasik → Humas tidak berlaku
a. Struktur
kaku
b. Span of Control
c. kurang konsern pd hub.antar manusia.
d. Berorientasi pd hasil
2. Teori Neo-klasik → Humas sebatas Hum.Rel
a. Interaksi antar individu sdh mulai ada.
b. Muncul serikat kerja, lembaga perwakilan
c. individu dianggap penting.
3. Teori Modern→ Humas menjadi Public Relation
a. Munculnya serikat kerja dianggap wajar.
b. Faktor Sosiologi dan Psikologi penting.
FALSAFAH PUBLIC RELATIONS
PR merupakan
bagian integral yang tak terpisahkan dari kegiatan usaha dan bisnis. Edward
L.Berneys dalam bukunya “Public Relations” menyatakan bahwa PR punya 3 arti
1. Memberikan informasi kpd masyarakat.
2. Persuasi : merubah sikap dan tingkah laku masy thd lbg
demi kepentingan dua belah pihak.
3. Usaha mengintegrasikan sikap dan perbuatan antara lbg
dg sikap/perbuatan masy dan sebaliknya.
Dalam melaksanakan fungsinya PR sebaiknya :
·
PR
perlu meminta kpd pimpinan utk memberi pengarahan.
·
Memberi
kesempatan kpd pimpinan utk memberi ide, usulan dan kritik.
·
Mengambil
inti pertemuan.
·
Memilih
media yang tepat.
LIMA TUGAS PUBLIC RELATIONS
Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas
penyampaian informasi kpd publik, agar mempunyai pengertian yang benar tentang
organisasi.
Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta
pendapat umum /masyarakat.
Memperbaiki citra organisasi.
Tanggung jawab sosial.
Komunikasi.
RELASI DALAM PR:
PR akan sukses dlm fungsinya apabila : mampu
menciptakan, membangun dan mengembangkan relasi. Relasi akan ikut menentukan
sukses atau tidaknya seorang PR.
Berkaitan dg komunikasi interpersonal.
Mengembangkan cara berkomunikasi dg menerapkan
teknik-teknik berkomunikasi.
Menciptakan saling pengertian, kepercayaa, saling
menghargai dan mempererat hubungan sosial atau kerja.
Menciptakan, membangun dan mengembangkan relasi :
Menunjukkan perhatian.
Memberi gambaran atau pandangan secara jelas.
Mengurangi atau menghilangkan ketergantungan.
Membuka jalan, arah supaya mitra wicara mampu
mengatasi masalahnya.
Mitra wicara mengerti apa yang terbaik untuk
dilaksanakan.
PR akan meningkatkan relasi bila :
Semakin mendalami latar belakang dari mitra wicara
Menaruh perhatian untuk mendalami norma-norma, budaya,
karakter, kondisi dan pengalaman mitra wicara.
Memperhatikan kondisi psikis lawan bicara.
Komunikator menguasai tema.
Tujuan/Fungsi P.R
1. Fungsi Konstruktif.
2.
Fungsi Korektif.
Ciri-ciri
P.R
1. Ada komunikasi timbal balik.
2. Tujuan yang ingin dicapai adalah tujuan organisasi.
3. Sasaran P.R adalah Inter/External.
4. Efek yg
ditimbulkan harmonisasi.
Sejarah
P.R
Tidak jelas kapan dimulai.
Asap api
Tabuh-tabuhan
Annales (pengumuman di rumah imam romawi).
Gilda (Pers. Dagang Eropa abad pertengahan)
Ivy L. Lee (profesi)≈Persilvania Railroad Comp.
George Grell (bidangpolitik)
Dorongan munculnya PR:
Perkembangan Demokrasi-Pers.
Kemajuan teknik
Perkembangan Serikat Kerja
Perkembangan Sosial.
KEGIATAN PR
Menyelenggarakan pertemuan.
Kontak dgn semua pihak.
Membuat pusat informasi.
Publikasi melalui Pers
Laporan pd pemegang saham.
Menerbitkan majalah interen.
Melakukan pameran.
Sales Promotion
Open house
Publikasi Organisasi
Pendokumentasian
Demo Produk
Meny.Tanggung jawab social
Organanisasi dan Publik Relation
PR merupakan bagian integral suatu organisasi
PR bukan sekedar institusi komplementer
Tugas PR bukan sekedar menciptakan citra seolah-olah
(kelihatan kuat dan sehat) melainkan menciptakan agar organisasinya kondusif,
sehat iklim kerjanya, kuat hubungan sosialnya dan tinggi kinerja sumberdaya
manusianya .
Fakta dilapangan berbicara lain
Orang belum atau tidak menyadari signifikansi PR dalam
organisasi
PR sering diposisikan sebagai bagian marginal dari
organisasi
Top manager sering menempatkan humas sekedar sebagai
instrumen bagi organisasi
Institusi PR menjadi buta perkembangan yang terjadi di
internalnya, dan tidak mampu mengembangkan analisis kritisnya untuk
disumbangkan bagi organisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar